15 July 2009

IBU HARUS MELINDUNGI


Catatan 9 Juli 2009

Catatan pertama tentang seharusnya begini, aku mulai dari cerita seorang ibu. Wanita yang telah mengandung kita selama 9 bulan. Wanita yang derajatnya 3 tingkat lebih tinggi dari ayah. Wanita yang di telapak kakinyalah surga kita berada. Wanita itu sangat istimewa, itulah ibu.

Mengingat ibu, mengingat tentang kebaikannya, ketulusannya, dan kehalusan sentuhan kasih sayangnya, selalu menyisakan rasa haru di dada. Apalagi kalau mengenang kebandelan kita ketika diberi nasehat, wejangan dan petuah yang baik. Mungkin karena tidak mengerti, tidak tahu, atau tahu tapi tidak mau tahu. Aku yakin betapa seringnya lidah ini melukai hatinya.


Ada kredo yang mengatakan “kasih ibu sepanjang masa” sangat terasa betulnya ucapan itu. Apalagi kalau ingat bagaimana Dia sering sekali melindungi aku, walaupun sudah benar-benar kenyataannya memang bersalah. Tidak jarang dia sering melindungi ketika bapak sudah mau marah besar. Ibu yang selalu menenangkan bapak untuk memberinya bahasa pengertian, sehingga lambat laun emosi bapak juga mereda…Ah aku tidak tahu bagaimana bila ibu tidak ada disampingku waktu itu. Yang pasti setelah selesai, dia bilang bahwa kesalahan itu jangan diulangi.

Oh iya tidak jarang ibu juga melakukan upaya preventif agar aku tidak kena marah duluan, biasanya dia dulu yang bilang “agak keras” sebagai cara untuk memarahiku. Hingga harapannya kesalahan itu tidak tercium bapakku, amanlah aku kalau begitu…..Ah alangkah baiknya ibuku. Bukan seperti ibu yang aku temui, sering memarahi anaknya di depan suaminya, hanya untuk suaminya tahu bahwa dia juga mendidiknya dengan baik, hanya ingin dilihat baik dimata suaminya….Untungnya ibuku ngga seperti itu….

05 July 2009

BUKANKAH BEGINI SEHARUSNYA???

Catatan 4 Juli 2009
Sengaja saya memulai judul tersebut dengan sebuah pertanyaan. Ketika banyak kejadian yang menimpa kita tidak sesuai harapan. Ketika keinginan dan harapan kadang tak linier dengan realita. Apalagi yang harus kita lakukan selain bertanya. Kenapa begini dan kenapa begitu itu pertanyaan yang akan muncul. Karena untuk bertanya harus berpikir . Karena setiap pertanyaan memerlukan jawaban. Dan untuk bisa menjawab harus merenung. Maka berpikir dan merenung..itulah kuncinya. Persis seperti pertanyaan Tuhan yang ditujukan kepada kita “apakah kamu tidak berpikir?”. Bagi saya inilah kualitas yang akan membedakan manusia satu dengan lainnya. Bukankah dengan berpikir pula kita pantas dijuluki dengan label Homo Sapien.

Bagi saya, kualitas hidup seseorang ditentukan dari seberapa hebat dia bisa menjawab semua pertanyaan dalam hidup. Tentu jawaban yang saya maksud bukan jawaban berupa verbal, tapi berupa action ketika menghadapi setiap kesulitan. Layakna anak sekolah, semakin tinggi kelasnya, maka akan semakin sulit pertanyaannya. Harus semakin berpikirlah untuk menjawabnya. Tapi tentu tidak semudah itu. Untuk bisa menjawab persoalan dengan baik. Pertanyaan yang munculpun jelas jangan yang biasa, agar tidak mudah terbaca.



Menurut saya, bagi kebanyakan orang, pertanyaan yang sulit akan hadir dari banyaknya dia mengalami hal-hal yang baru. Tak ubahnya seperti anak kecil yang bingung dan bertanya-tanya ketika dapat mainan baru. Biasanya dari hal-hal barulah kita banyak bertanya. Di kehidupan nyata bertemu hal baru dan keluar dari zona normal jelas memerlukan keberanian. Faktanya tidak semua orang berani keluar dari goa tempat dia bersemedi (zona nyaman). Banyak yang terjebak dalam istilah katak dalam tempurung. Mereka merasa mengetahui semuanya. Padahal dunia yang dia jalani hanya itu-itu saja. Kembali ke cerita diatas bahwa untuk bisa bertanya ,kita harus banyak menemui hal-hal baru.

Ada juga orang yang bisa membuat pertanyaan hidup tanpa harus melibatkan diri dalam hal baru. Bagaimana caranya??? Cukuplah dengan menjadi pengamat. Seseorang yang melihat sesuatu dari luar dunia yang sedang diamatinya. Contoh Mengamati kenapa banyak orang yang sudah berusaha sekuat tenaga, kerja keras banting tulang atau apapun istilahnya, tapi ternyata masih belum sukses juga. Masih banyak lagi pertanyaan mengenai hidup, mengapa hal ini begini dan mengapa kok jadi begitu. Perbendaharaan masalah yang semakin banyak dan semakin rumit, ketika dicoba untuk diselesaikan, mencari solusi, atau hanya sekedar mencari akar permasalah, jelas akan membuat kita berpikir keras, sehingga buah dari itu semua pemahaman dan pengertian kita dalam hidup semakin baik. Ditambah lagi kalau kita bisa menjadi bijaksana karenanya. Kan bisa dapat untung banyak….he3 kaya jualan aj.

Banyak hal yang mengganjal menjadi pertanyaan yang masih belum bisa terpecahkan. Besar harapan kalau blog ini akan menjadi media dan saksi bagaimana saya melihat hidup lebih dekat lagi. Berapa banyak pertanyaan yang bisa saya kumpulkan. Sedalam apa jawaban yang akan terbongkar dan tergali dari buah pikiran dan tindakan ini. Seberapa pantaskah jawaban itu bisa menjadi referensi banyak orang, ketika mereka dihadapkan dengan masalah yang saya. Atau paling tidak, mampukah jawaban itu bisa memuaskan dari pertanyaan yang muncul dibenak ini….Kita lihat saja nanti…….